Terdapat banyak pilihan tipe pencahayaan yang dapat dimanfaatkan untuk mempercantik ruangan mebel Jepara. Agar Teman Narasi tidak kebingungan saat memilih, tim Narasi Design telah merangkum tiga kategori utama pencahayaan yang biasa digunakan dalam desain interior di bawah ini!
1. General Lighting
Istilah general lighting juga sering disebut dengan istilah low lighting atau ambient lighting. Tipe ini adalah tipe pencahayaan dasar yang umumnya dimiliki setiap hunian sebagai sumber penerangan utama. Penerangan umumnya dilakukan dengan menempatkan lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris, untuk menghasilkan sumber cahaya yang terang dan menyeluruh, contohnya seperti lampu pada langit-langit atau chandelier.
2. Task Lighting
Task lighting adalah tipe pencahayaan terkonsentrasi yang memungkinkan kita menempatkan sumber cahaya yang sesuai di tempat yang paling dibutuhkan, untuk menerangi area tertentu, dan untuk memberikan visibilitas untuk kegiatan seperti membaca, memasak, berpakaian, atau melakukan pekerjaan rumah. Teman Narasi bisa fokus pada area di atas meja dapur, meja rias kamar mandi, meja, atau di samping tempat tidur untuk menempatkan task lighting dengan tepat. Task lighting wajib diaplikasikan pada hunian Teman Narasi untuk menghindari mata yang mudah tegang dan lelah saat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Beberapa pilihan task lighting antara lain pencahayaan di bawah kabinet dapur yang dapat digunakan saat membaca resep, pendant lights atau lampu gantung yang diletakkan di dapur atau di atas meja makan.
3. Accent Lighting
Accent Lighting atau yang juga disebut dengan decorative lighting ini digunakan untuk menyorot area tertentu pada ruangan, seperti karya seni, pintu masuk, atau bagian ruangan lainnya. Tipe pencahayaan ini juga digunakan untuk menegaskan sebuah titik fokus pada ruangan, menyorot dinding bertekstur atau fitur arsitektur lainnya. Beberapa contoh accent lighting yaitu lampu sorot (track lighting) dan lampu tersembunyi yang biasa dipasang di sekeliling langit-langit (cove lighting). Pengaplikasian lampu dinding atau wall sconces juga dapat digunakan untuk menghasilkan tampilan ruang yang lebih dekoratif dan dinamis.
Pencahayaan yang ditata dengan apik akan membangun estetika dan menciptakan suasana yang lebih hidup dalam ruangan. Sebagai rekomendasi, proporsi pencahayaan yang baik untuk menerangi ruangan adalah 80% datang dari lampu di langit-langit atau dinding dan 20% datang dari lampu bergerak seperti lampu meja dan floor lamps. Selamat berkreasi dan happy living, Teman Narasi!
Sumber : narasidesign
1. General Lighting
Istilah general lighting juga sering disebut dengan istilah low lighting atau ambient lighting. Tipe ini adalah tipe pencahayaan dasar yang umumnya dimiliki setiap hunian sebagai sumber penerangan utama. Penerangan umumnya dilakukan dengan menempatkan lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris, untuk menghasilkan sumber cahaya yang terang dan menyeluruh, contohnya seperti lampu pada langit-langit atau chandelier.
2. Task Lighting
Task lighting adalah tipe pencahayaan terkonsentrasi yang memungkinkan kita menempatkan sumber cahaya yang sesuai di tempat yang paling dibutuhkan, untuk menerangi area tertentu, dan untuk memberikan visibilitas untuk kegiatan seperti membaca, memasak, berpakaian, atau melakukan pekerjaan rumah. Teman Narasi bisa fokus pada area di atas meja dapur, meja rias kamar mandi, meja, atau di samping tempat tidur untuk menempatkan task lighting dengan tepat. Task lighting wajib diaplikasikan pada hunian Teman Narasi untuk menghindari mata yang mudah tegang dan lelah saat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Beberapa pilihan task lighting antara lain pencahayaan di bawah kabinet dapur yang dapat digunakan saat membaca resep, pendant lights atau lampu gantung yang diletakkan di dapur atau di atas meja makan.
3. Accent Lighting
Accent Lighting atau yang juga disebut dengan decorative lighting ini digunakan untuk menyorot area tertentu pada ruangan, seperti karya seni, pintu masuk, atau bagian ruangan lainnya. Tipe pencahayaan ini juga digunakan untuk menegaskan sebuah titik fokus pada ruangan, menyorot dinding bertekstur atau fitur arsitektur lainnya. Beberapa contoh accent lighting yaitu lampu sorot (track lighting) dan lampu tersembunyi yang biasa dipasang di sekeliling langit-langit (cove lighting). Pengaplikasian lampu dinding atau wall sconces juga dapat digunakan untuk menghasilkan tampilan ruang yang lebih dekoratif dan dinamis.
Pencahayaan yang ditata dengan apik akan membangun estetika dan menciptakan suasana yang lebih hidup dalam ruangan. Sebagai rekomendasi, proporsi pencahayaan yang baik untuk menerangi ruangan adalah 80% datang dari lampu di langit-langit atau dinding dan 20% datang dari lampu bergerak seperti lampu meja dan floor lamps. Selamat berkreasi dan happy living, Teman Narasi!
Sumber : narasidesign